Catatan Untuk PKS

Oleh : Budi Yusnendar


Mengenang  masa-masa lahirnya Partai Keadilan (PK) sekarang PKS yang dilahirkan dari rahim jama’ah da’wah, kampus dan media-media tabiyah, dari majlis ta’lim-ke majlis ta’lim, dari mesjid ke mesjid. Saat itu berkisar pada tahun 1998-1999 . Masa-masa itu adalah masa dimana tumbuhnya setitik optimisme, tumbuh harapan untuk menemukan kekuatan pembanding atas infiltrasi barat.
Sepengetahuan saya saat itu “ruh” yang ikut menghidupi didirikannya PK adalah salah satunya semangat Ikhwanul Muslimin, Masyumi  dan gerakan gerakan pencerahan, pembebasan Negara-negara islam. Saya mencatat beberapa point yang menjadikan alasan bagi saya untuk jatuh cinta terhadap PKS.

Satu, Kesamaan pemikiran dan pergerakan yang mencakup Islam sebagai ideologi, Yang dianutnya adalah dakwah salafiyah, Thariqoh sunniyah (jalan sunnah), Hakikat shufiyah, Hai’ah siyasyah, Jama’ah riyadhiyah, Rabithah ilmiyah tsaqafiah (ikatan ilmiah berwawasan), Syirkah iqtishadiyah (perserikatan ekonomi) dan Fikrah ijtima’iyah (pemikiran sosial)
kedua saya  mencatat Pengakuan pendiri PKS: Yusuf supendi bahwa selain memiliki kesamaan cita-cita, PK atau PKS merupakan jelamaan Ikhwanul Muslimin.  Saya anggap ini adalah sebagai sayap politik gerakan pembaruan dan pencerahan islam yang paling shahih saat ini. Saya meyakini dan tentu tidak menyangkal peran Ikhwanul Muslimin (Mesir) yang mendesak pemerintahan Mesir untuk memberikan dukungan politik berkaitan dengan pembebasan atau kemerdekaan republik yang kita cintai ini
Ketiga, gerakan PKS berjalan dari dakwah ke dakwah, dari majlis ke majlis yang merupakan gerakan moral perbaikan pribadi-pribadi muslim yang bertujuan untuk melakukan pencerahan dan ajakan yang menjadi pelindung bagi bukan saja umat islam tapi juga non muslim. Bahkan Surahman Hidayat menegaskan bahwa PKS secara substansi adalah kelanjutan perjuangan Partai Masyumi dan semua mengetahui bahwa pada zamannya, Masyumi adalah sayap politik Ikhwanul Muslimin sebagai gerakan islam yang moderat , yang universal dan bersih.
Daya tarik itu menjadikan PKS dengan cepat berubah menjadi partai besar dengan gerakan moral. 
PKS begitu solid dan dicintai kader-kadernya. Ada rasa bangga dalam hati saya mengingat begitu besarnya kekuatan umat islam tercermin dalam sebuah gerakan politik yang nyata.

Namun apa yang terjadi,  PKS seperti  Ikan yang ingin hidup di daratan atau burung yang ingin hidup di lautan, Tanpa disadari militansi kader telah menjadi sia-sia dengan meningkatnya kepercayaan diri yang terlalu berlebihan.
PKS telah berubah menjadi Partai besar yang lupa akan gerakan moral, latah atas gerakan politik partai-partai nasionalis, bermain-main dalam bisnis yang didapatkan dengan memanfaatkan posisi-posisi yang dimiliki kadernya. 
Budaya poligami yang masih sulit diterima oleh masyarakat serta sikap  korup  dan arogansi menjadi warna lain yang menjadi gerakan kontra produktif terhadap pencitraan partai.  
PKS kini tak lagi inklusif, tindakan kader-kadernya mulai  menjauh dari sifat-sifat rahmatan lil alamin. Kader yang cenderung merasa paling benar dan tidak bergaul dengan masyarakat pada umumnya menjadi nilai minus yang menggerogoti nama baik partai. Ukhti-ukhti PKS kerap berkumpul di mesjid dan majlis ta’lim, namun memasang muka sinis terhadap wanita tak berjilbab. Sikap ini mencerminkan rendahnya tingkat kecerdasan dakwah dan mencirikan gaya politik yang terkebelakang.

 Kesalahan lain adalah pembelaan atas kesalahan yang dilakukan kader-kader korupnya. Dalam berbagai media, kader-kader PKS melakukan pembelaan habis-habisan terhadap kesalahan yang sudah jelas-jelas dilakukan. Belakangan PKS melakukan protes dalam menentang kenaikan BBM.  Menolak kenaikan BBM bukan lah tindakan yang salah, namun rasa-rasanya tidak tepat jika ini dilakukan oleh kader PKS yang tengah berada dalam sorotan negatif  dimata masyarakat.

Kesalahan dan kebodohan politik semakin hari semakin menumpuk, bukan berarti partai ini tidak dihuni oleh kader-kader cerdas, namun saya berkeyakinan bahwa  kehancuran PKS lebih diakibatkan oleh:

Lunturnya pemahaman tujuan-tujuan perjuangan,
 Mayoritas kader yang bersikap ekslusif: tidak membaur, arogan atau cenderung merasa     paling benar,
Rendahnya kesadaran kader akan identitas atau sejarah dan cita-cita gerakan yang sesungguhnya,
Kader-kader yang korup,
Kesalahan dalam memanfaatkan posisi Menkominfo yang dimiliki oleh kader PKS,
Gaya berpolitik yang tidak sesuai dengan ciri dan karakternya sebagai partai yang    bercirikan partai Islam.  


Nilai saya kemudian berubah banyak,  jika dulu pernah jatuh hati terhadap partai ini. Ternyata saya salah, seharusnya saya mencintai ruh-ruh perjuangannya bukan pada partainya. Fenomena PKS menyadarkan saya, bahwa kebesaran pada diri manusia ternyata menyimpan bahaya yang sangat besar. Kebesaran bisa membuat lupa akan latar belakang kita. Kesederhanaanlah yang akan membawa kita pada jalan-jalan yang istiqomah dan terjaga dari ketamakan serta sikap-sikap berlebih.

PKS hari ini tak lagi bisa bicara mengenai perjuangan-perjuangan global, tak cukup lagi kapasitasnya untuk melakukan perjuangan pencerahan, penegakan kebenaran dan peperangan terhadap korupsi. Hari ini agenda tepat bagi PKS adalah pembersihan dan gerakan moral di internal partai atau pembubaran.

Debu dan abu adalah dua benda yang bisa serupa, Tapi abu tetap saja berasal dari terbakarnya sebuah benda, berasal dari kehancuran. Sementara debu adalah debu, dia bisa berasal dari manapun. Dari tanah, atau berasal dari partikel yang dibawa udara. Kiranya analogi ini memiliki sedikit relevasi bagi PKS. 
Jangan tanggung untuk menjadi hancur dan mengecil, sesungguhnya debu dapat menjadi penggati berwudhu atau bersuci saat dalam situasi tertentu.  Jika analogi ini relevan maka do’a saya adalah “hancurlah” PKS sehancur-hancurnya, jika kelangsungan berdirinya hanya akan membuahkan dosa yang menghancurkan republik dan agama ini, Berubahlah menjadi kecil sekecil debu agar kader-kadermu dapat bersuci dengan debu-debu itu. Sehingga dengan kecilnya, kalian akan menjadi pribadi-pribadi yang tetap rendah hati dan kembali besar dalam perjuangan-perjuangan yang sungguh-sungguh dan penuh kesederhanaan.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aturan Pergantian Antar Waktu ( PAW ) Anggota DPR/ MPR

Tuan Baik dan Tuan Buruk

Surat tak terkirim ( Bulan dan Bintang)