Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2014

Be Balance

Seimbang antara Kesuksesan dan ketaqwaan Kehebatan diri dan kerendahan hati Prestasi dan sikap peduli.  Oleh: Budi Yusnendar _______________ Dalam hidup, kita senantiasa dihadapkan pada hal-hal yang berpasangan sebagai hukum alam yang ditetapkan Tuhan.   Ada kemenangan dan ada kekalahan, ada alpha ada omega, ada elektron positif dan ada elektron negatif, ada siang ada malam. Tak ada pesta yang tak berakhir... karena ada awal dan ada akhir. Yang mampu bertahan pada kedua sisi itulah yang akan bertahan. Ketika kita kalah, kita harus belajar dari kekalahan dan ketika kita menang, maka kita harus belajar bagaimana mempertahankan kemenangan dan menjadikan kemenangan itu sebagai manfaat yang bukan hanya untuk kita. Henry David Thoreau berkata, “Apa yang kau dapat dengan mencapai tujuanmu itu tidak penting. Yang terpenting adalah kau jadi apa setelah mencapai tujuanmu itu.” Quote Henry david menggambarkan betapa pentingnya memanage kesuksesan dan kemenangan. Betapa kemenangan meman

Black Campaign, Negative Campaign Dan Sosmeder

Gambar
Oleh: Budi Yusnendar Pisau memiliki banyak manfaat bagi kita,  tetapi  jika menggunakannya dengan cara yang salah  bu kan tidak mungkin  akan melukai kita_________ Analogi di atas saya gunakan untuk menggambarkan secara singkat fenomena sosial media (sosmed) yang dalam tulisan ini akan saya kaitkan dengan agenda politik nasional yakni pemilihan Presiden (pilpres), meski dalam pileg dan pilkada-pun tetap relevan.  T ingginya "pengguna sosmed" (saya sebut saja sosmeder )  akhir-akhir ini dan saat-saat menjelang pilpres, menjadi  cukup menarik kalau tidak dikatakan "sangat", setidaknya untuk saya dan beberapa kawan, tema ini memperoleh porsi yang cukup banyak kami konsumsi. Dibalik ringan dan dangkalnya diskusi-diskusi kami, ada kegundahan dalam diri saya memperhatikan fenomena ini, mengingat ada banyak tertuang disana (dalam sosmed) sinisme, fitnah bahkan caci maki yang tidak mencerminkan budaya manusia yang beradab. Bahkan dalam beberapa group tertutup mau

Aturan Pergantian Antar Waktu ( PAW ) Anggota DPR/ MPR

Oleh : Budi Yusnendar Kali ini saya menulis mengenai aturan  Penggantian Antar Waktu (PAW) DPR/ MPR. Saya menulis ini menanggapi beberapa email dan telp yang bernada serupa, yakni berkaitan dengan alasan apa saja seorang anggota dewan perwakilan rakyat atau anggota DPR dapat di ganti ( di-PAW-kan). Agak menarik, beberapa pertanyaan dan informasi yang saya dapatkan. Ada yang bernada khawatir, ada bernada kesal dan lain sebagainya. Gambaran yang saya dapatkan dari komunikasi-komunikasi tersebut adalah rata-rata  reaksi seorang anggota dewan terpilih yang mengalami sedikit konflik di lingkungan pengurus Partai. Penting saya tulis bahwa pertanyaan tersebut di atas tidak hanya dari anggota dewan satu partai saja, melainkan beberapa partai dan tidak perlu saya sebutkan satu-persatu. Ada fakta bahwa ternyata istilah "PAW" menjadi alat untuk menakut-nakuti anggota dewan. Beberapa kasus memang disertai oleh bukti-bukti pelanggaran yang dilakukan oleh anggota dewan dimaksud, namu