Konspirasi global Versus anak-anak kita
Oleh
: Budi yusnendar SH
Jika
sebuah telur dipecahkan oleh kekuatan dari luar, maka kehidupan di dalam
tersebut akan berakhir. Namun, jika sebuah telur dipecahkan oleh kekuatan dari
dalam, maka kehidupan baru akan lahir - Jim Kwik-
Ketika
musim Gugur akan tiba, alam terlebih dahulu memberi kabar dengan bermigrasinya
kupu-kupu dan burung. Ketika gunung akan meletus maka alam akan memberi isyarat
dengan turunnya hewan-hewan yang berada di hutan gunung tersebut. Telah tersedia bagi kita kabar maupun pertanda
agar kita sebagai pelaku utama dimuka bumi ini mempersiapkan diri atas apa yang
akan terjadi dimasa yang akan datang.
Namun
apa jadinya jika kabar itu disajikan oleh manusia yang memiliki kekurangan dan
kelebihan, memiliki potensi kejujuran. serta kebohongan, dan seterusnya dengan
segala keterbatasan. Kabar yang disampaikan tentu tidak sesempurna langit dan
bumi ketika memberi isyarat atau pertanda. Kabar diantara manusia saat ini tidaklah se-presisi sunatullah.
Harus jujur saya katakan bahwa apa yang dipertontonkan dimedia cetak maupun elektronik adalah sebuah tontonan yang begitu kering nutrisi, pemberitaan tidak menunjukan persoalan-persoalan bangsa yang prinsipal. Saya tidak bermaksud menyatakan tontonan televisi itu menyesatkan atau tidak berguna. Hanya saja, saya Memiliki pendapat bahwa tontonan bangsa ini memiliki sedikit saja nutrisi yang berguna bagi perubahan. Sementara sisanya kita disuguhi hiburan, berita criminal dan konflik-konflik elit politik dimana para pelakunya ada yang terjebak pada narcisme dalam pencitraan, ada yang bimbang dalam menentukan sikap, ada yang terbius oleh ambisi seolah merasa mampu dan lain sebagainya.
Harus jujur saya katakan bahwa apa yang dipertontonkan dimedia cetak maupun elektronik adalah sebuah tontonan yang begitu kering nutrisi, pemberitaan tidak menunjukan persoalan-persoalan bangsa yang prinsipal. Saya tidak bermaksud menyatakan tontonan televisi itu menyesatkan atau tidak berguna. Hanya saja, saya Memiliki pendapat bahwa tontonan bangsa ini memiliki sedikit saja nutrisi yang berguna bagi perubahan. Sementara sisanya kita disuguhi hiburan, berita criminal dan konflik-konflik elit politik dimana para pelakunya ada yang terjebak pada narcisme dalam pencitraan, ada yang bimbang dalam menentukan sikap, ada yang terbius oleh ambisi seolah merasa mampu dan lain sebagainya.
Bahkan
Cak Nun dalam sebuah ceramah politiknya mengatakan; Pertama: “yang terjadi di elit politik nasional
sama sekali tidak seperti yang anda baca di Koran atau dengar ditelevisi” Kedua; “apakah presiden berkuasa?,
jawabannya tidak, apakah Megawati berkuasa?, jawabannya tidak….dst.
Lalu
pertanyaannya siapakah yang berkuasa? yang berkuasa tidak pernah pernah muncul
di media masa”. Mereka membutuhkan ketidak-pastian
dari pelaku-pelaku di panggung ini, diadu domba sedemikian rupa. Lantas
siapakah yang mengadu-domba ?. Yang mengadu-domba juga tengah bertarung sesama
mereka.. ada yang berada dalam skala global maupun regional… mereka adalah
konspirasi/ konstelasi pemilik modal, kalau bukan yahudi timur maka merka berasal dari
China barat. ( Cak Nun)
Suka-tidak
suka apa yang Cak Nun katakan adalah bukan bualan tanpa dasar. Konsfirasi atau
konstelasi tersebut bukanlah mitos. Lantas
bagaimanakah pemberitaan media-media masa di negeri ini? Mari kita melihat dan
mempelajarinya bersama dengan tetap memperhatikan bahwa kitaharus mendapatkan informasi yang berimbang.
___________________________
Berkaca
pada diri sendiri dan keluarga, bahwa hari ini bukan saja anak-anak yang butuh pendampingan
ketika menonton televisi atau membaca buku. Bahkan kita sendiri sebagai orang dewasa secara usia, tetap membutuhkan informasi
pembanding atas apa yang didengar dan apa yang dilihat. Kita wajib mencari tahu informasi
sebanyak-banyaknya sebelum kita bicara atau bertindak.
Bukankah
membaca, mendengar adalah hal yang lebih utama dari pada bicara ?
Entah
apa yang akan terjadi ketika anak-anak kita dewasa kelak. Digaris manakah nanti
anak-anakku akan berdiri. Dan dengan cara seperti apa mereka akan berjuang. Saya hanya berkeyakinan
bahwa perubahan besar negeri ini akan bermula dari perubahan-perubahan kecil.
Kebaikan bangsa berasal dari baiknya pribadi-pribadi di dalamnya. Sejalan dengan
apa yang dinyatakan Jim Kwik sebagai tokoh “pembelajaran” bahwa “Jika
sebuah telur dipecahkan oleh kekuatan dari luar, maka kehidupan di dalam
tersebut akan berakhir. Namun, jika sebuah telur dipecahkan oleh kekuatan dari
dalam, maka kehidupan baru akan lahir.
Dalam setiap musim kemarau selalu ada
kabar gembira;
tentang air yang akan turun,
yang karenanya akan membasahi daun,
bunga hingga sela-sela pasir dan tanah.
Di setiap malam yang semakin gelap
selalu ada senyum dan akan segera disambut
cahaya yang menyapu lautan, pantai dan
gunung hingga terang benderang.
Semoga
anak-anak kita menjadi kabar baik bagi kehidupan dimasa yang akan datang, dan menjadi
alasan dibalik kebahagiaan sesamanya.
Komentar
Posting Komentar